Skip to main content

Bukalah Mata, Di Seberang Sana Ada Cahaya (Kompetisi Blogger PONDEMI PON XX Papua 2021 ; Tema : "Mentari Harapan Baru Dari Timur")

 


Bukalah Mata, Di Seberang Sana Ada Cahaya

Oleh : Fajar Amali Kurniawan

            Nieuw Guinea merupakan sebutan pulau Papua pada tahun 1956, yang kemudian secara resmi pada tanggal 16 Juli 1946, Frans Kaisepo yang mewakili Nieuw Guinea dalam konferensi di Malino-Ujung Pandang, melalui pidatonya mengganti nama Papua dan Nieuw Guinea menjadi Irian. Dalam bahasa Merauke, “iri” artinya ditempatkan atau diangkat tinggi, “an” artinya bangsa, jadi Irian adalah bangsa yang diangkat tinggi, sementara dalam bahasa Serui, “iri” artinya tanah, “an” artinya bangsa, jadi Irian artinya tanah bangsa.

            Memasuki era reformasi ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden Abdurrohman Wahid, sebagian masyarakat menuntut penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua, yang kemudian permintaan tersebut dipenuhi pada saat kunjungan resmi kenegaraan Presiden, sekaligus menyambut pergantian tahun baru 1999 ke 2000, tepatnya pada pagi hari tanggal 1 Januari 2000.

            Merupakan sejarah singkat dari Papua yang sangat menarik dan juga penuh dengan perjalanan sejarah. Papua berada di wilayah paling timur negara Indonesia, merupakan pulau terbesar kedua setelah Greenland di Denmark. Luasnya mencapai 890.000 km2 (Jika digabung dengan Papua New Guinea). Besarnya diperkirakan hampir lima kali luas pulau Jawa.

            Tidak dapat dipungkiri, banyak sekali kejadian yang menakjubkan dan juga luar biasa terjadi di pulau ini, selain karena wilayah ini merupakan wilayah ujung timur Indonesia, juga karena Papua pada tahun ini akan menjadi tuan rumah PON (Pekan Olahraga Nasional) ke-XX yang akan dilaksanakan pada sabtu, 2 Oktober 2021 mendatang. Selain sejarah terbentuknya Provinsi Papua ini, ada beberapa hal menarik yang akan diceritakan.

            Dikutip dari Merdeka.com yang ditulis pada 5 Agustus 2019, menceritakan Vanda dan Martha. Mereka adalah salah satu pemudi asal Papua yang berprestasi, berawal dari cita-cita mereka berdua yang tinggi, mereka ingin menjadi seorang pilot. Prestasinya dimulai pada tahun 2004 di Selandia Baru, yang mendapatkan penghargaan sebagai penerbang terbaik sepanjang tahun untuk mahasiswa internasional (Best all round playing performance for international student). Mereka mendapatkan sertifikasi berupa; Private Pilot License, Commercial Pilot License dan Multi Engine Instrument Rating.

            Setelah lulus dari Selandia Baru, pada awal Januari 2018, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah Penerbangan Ganesha, Jakarta. Di sini, mereka mendapatkan sertifikasi Indonesian DGCA Pilot License. Pada Juni 2019, kerja keras dan perjuangan mereka akhirnya terbayarkan, mimpinya untuk menjadi pilot maskapai terbesar Indonesia terpenuhi. Vanda Korisano yang sekarang menjadi pilot di Garuda Indonesia dan juga Martha Itaar yang sekarang menjadi pilot di Citilink.

            Perjuangan, yang dilakukan dengan usaha dan juga tidak lupa berdoa, tidak akan sia-sia. Dan ingat kesuksesan tidak dilihat darimana asalmu namun akan dipertanyakan akan kemanakah kamu pergi. Sebuah kisah dari Vanda dan Martha yang dapat membuka mata kita sama-sama, dan juga memberikan sebuah harapan dan cahaya baru bagi kelangsungan negeri ini. Selain Vanda dan Martha masih banyak pemuda dan pemudi yang berprestasi dari tanah Papua, juga tidak dapat kita pungkiri pemuda dan pemudi yang sukses nantinya adalah pemuda dan pemudi yang penuh dengan semangat membara dan juga mempunyai visi yang tinggi.

            Selain segudang prestasi dan juga jiwa muda yang berbakat, tanah Papua juga menyimpan segudang pariwisata yang sangat memukau dan juga memanjakan mata. Sebut saja Raja Ampat, dikutip dari anekatempatwisata.com, Raja Ampat merupakan salah satu wisata yang menarik perhatian bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Kawasan Raja Ampat ini terdiri dari empat pulau besar yaitu, Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

            Menurut laporan dari The Nature Conservancy, Raja Ampat memiliki biota laut yang beragam, sebanyak 75% spesies laut dunia ditemukan di Raja Ampat. Selama menyelam kita akan ditemani sekitar 1.511 jenis ikan dan juga penyu laut. Meskipun dapat menyelam kapan saja tapi ada waktu yang terbaik untuk menyelam di Raja Ampat, yaitu pada bulan Oktober dan November, pada bulan-bulan ini, biasanya cuaca sedang bagus dan air sangat jernih, sehingga jarak pandang saat menyelam sangat ideal.

            Jika tidak ingin menyelam, kita masih menikmati keindahan Raja Ampat dengan melakukan trekking di pulau-pulaunya. Jika takut tersesat, maka akan ada jasa pemandu disini. Pemandu di tempat wisata ini adalah warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan. Jangan lupa, untuk memberikan buah tangan atau permen untuk diberikan pada warga setempat, ini akan dianggap sebagai tanda persahabatan yang akan membuat lebih akrab bersama kita. Di sini, ada banyak souvenir yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh, mulai dari patung Asmat sampai alat musik dan kain tradisonal.

            Berbicara tentang pariwisata, dilansir dari Jawapos.com, yang ditulis oleh Dewa Gde Satrya, selaku Dosen Hotel dan Tourism Business, Fakultas Pariwisata, Universitas Ciputra Surabaya pada tanggal 29 Desember 2020 lalu, beliau mengharapkan Sandiaga Uno selaku Menparekraf yang baru dapat membawa perubahan pada tiga poin.

            Pertama, diharapkannya muncul teamwork swasta-pemerintah untuk mengatasi aturan dan ritme kerja birokrasi. Terlebih, mengatasi situasi sulit pandemi Covid-19 yang menekan pelaku usaha pariwisata dan perhotelan yang menambah pengangguran. Diperlukan juga kecepatan dalam mengambil keputusan yang cermat dan tepat, mengawasi, dan mengevaluasi penerapan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environtment sustainability).

            Kedua, Menparekraf kedepan juga semakin diharapkan sebagai sosok yang lebih andal dalam melakukan lobi di tingkat internasional. Juga melawan keputusan-keputusan politik otoritas negara asing yang merugikan kita, seperti travel warming dan larangan terbang bagi maskapai Indonesia di area negara lain. Diplomasi dan lobbying personal yang dijalankan seorang menteri pariwisata sangatlah efektif untuk hal-hal semacam itu.

            Ketiga, Menparekraf Sandiaga Uno diharapkan juga semakin memahami peta bisnis (pasar) wisatawan domestik yang diperlukan dalam jangka pendek maupun wisatawan global di jangka panjang. Dalam sambutannya, setelah diperkenalkan presiden, Sandiaga menyatakan strategi kepemimpinan yang akan dia pimpin tidak hanya survive, tetapi juga thrive. Artinya tidak hanya bertahan, tetapi juga menangkap peluang pasar wisatawan.

            Semoga saja harapan yang tadi telah disebutkan dapat terealisasi dengan baik dan juga menyeluruh, karena dari ujung timur sampai ke ujung barat wilayah Indonesia memiliki berbagai ciri khas yang menarik, terkhusus di Papua. Maka dari itu, setelah kita mengenal sejarah singkat, beberapa prestasi dan juga keindahan alam di Papua, marilah kita sama-sama membuka mata kita lebih luas lagi, karena dari keberagaman tersebut kita dapat memajukan SDA yang tersedia untuk negara yang lebih baik lagi, dimulai dari diri sendiri dan juga orang terdekat untuk menjadi salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki pengaruh bagi kehidupan.

            Karena sesungguhnya, harapan akan selalu ada, cahaya akan selalu terang, bagi orang-orang yang berusaha. Dimanapun anda berasal, itu semua tidaklah penting untuk kemajuan dunia, dari ujung timur Indonesia kini membawa kabar bahagia untuk kemajuan negara, salam sejahtera. (Fajar)

 #PondemiKompetisiBlog

# PONDEMI

#MentariHarapanBaruDariTimur

Sumber :

Wikipedia.com

Merdeka.com

anekatempatwisata.com

Jawapos.com



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pendahuluan "Perkenalan dulu yah temen-temen"

Bismillahirrahmanirrahim...        Halo temen - temen, kali ini ajay kenalin dulu ya, nama asli ku Fajar Amali Kurniawan, dari dulu emang aku suka nulis-nulis gak jelas gitu, dan sampai sekarang Alhamdulillah aku udah nerbitin dua buku, oh iya kalo mau kenal lebih deket monggo add fb aku  Haji Ajay  sama follow Ig aku  @fajar.amali , maksud sama tujuan aku bikin blog ini cuma sekedar ungkapan aku aja ya, yang sekarang kebetulan mondok di salah satu pondok salafy, Pondok Pesantren AT-Tadzkir Maja-Majalengka.    Aku tinggal di sebuah kota kecil yang penuh cerita yaitu Majalengka, tempat tinggalku di kecamatan Leuwimunding, tapi aku dari tahun 2015 sampai sekarang hijrah ya ke sebuah pesantren :v tapi ini ya walaupun bukan sekedar waktu yang singkat, tetep aja kayanya akhlaq aku gak bener-bener deh, jadi intinya mah aku tuh mau nyeritain semua hal-hal yang aku rasakan dipondok pesantren, lah wong judule uripe santri ya isine nyeriataken ...

Cerpen Juara 5 Nasional Sayembara Santri Yang diselenggarakan Pesantren.id

SYAUQI EMPAT BELAS HARI             “Jadi nanti kalian belajar dirumah terlebih dahulu, karena himbauan pemerintah yang mengintruksikan untuk kegiatan pembelajaran diliburkan terlebih dahulu, mungkin untuk libur sekarng masih belum bias ditentukan kapan waktu masuknya, yang penting sekarang adalah kesehatan kalian, Akang juga pasti akan sangat rindu degan kalian, tetap jaga kesehatan dan tetaplah diam dirumah, ingat kita harus taat pada agama dan negara.” Begitulah mungkin pesan Akang Fuad sebelum memulangkan kami sebagai santri-santrinya.             Bukannya merasa bahagia bisa pulang kerumah dalam jangka waktu yang sangat lama, entah kenapa hati ini sangat sulit untuk menerima, biasanya ketika saat akan libur seluruh santri merayakannya dengan bahagia, pasti selalu saja ketika malam terakhir sebelum pulang ada yang namanya Muwadda’ah yang beisi penampilan – penampila...